Jumat, 30 November 2012

MENGURANGI KEMACETAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TRANSPORTASI UMUM



TUJUAN :
1.)  MENGINFORMASIKAN JENIS”-JENIS ALAT TRANSPORTASI UMUM

Alat Transportasi Umum
Alat transportasi terbagi dalam tiga jenis. Alat transportasi darat, laut dan udara. Alat transportasi darat, misalnya mobil, bus, sepeda, motor, becak, bajaj, delman, dll. Alat trasportasi laut misalnya kapal laut, perahu layar. Sedangkan alat transportasi udara seperti pesawat terbang dan helicopter. Dan yang merupakan alat transportasi umum yang artinya bukan milik pribadi dan dapat digunakan untuk orang banyak diantaranya bus, minibus, angkot, ojek, becak, bajaj, kapal laut, pesawat terbang. Proses globalisasi yang terjadi pada zaman sekarang menjadikan kemajuan diberbagai aspek kehidupan, seperti ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan kebutuhan manusia semakin kompleks. Dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut mereka harus  berusaha keras dan menjadi lebih kreatif.
Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup sehari-hari setiap warga atau masyarakat memerlukan sebuah mata pencaharian untuk mendapatkan penghasilan agar mampu membeli kebutuhan hidup. Dan di era yang serba sulit seperti sekarang ini, membuat masyarakat rela bekerja apa saja yang penting halal dan cukup untuk memenuhi kebutuhan. Termasuk seberapapun jauhnya tempat kerja. Tidak hanya bagi masyarakat yang bekerja bagi para pelajar alat transportasi umum juga dibutuhkan untuk menuju tempat mereka menuntut ilmu yang kadangkala bagi sebagian pelajar, tempatnya berjauhan dengan rumah tinggalnya. Selain itu juga bagi masyarakat umum alat transportasi berperan sebagai sarana mereka untuk menuju tempat tujuan. Selain fungsi langsung dari aat transportasi yaitu sebgai sarana atau alat yang dugunakan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, juga tidak langsung berfungsi sebagai tempat untuk memunculkan interaksi antara penumpangnya. Meskipun tidak semua memunculkan interaksi antara penumpangnya. Meskipun tidak semua dapat memunculkan interaksi tetapi interaksi antar penumpang dapat terjadi seperti saat menanyakan tempat pada penumpang lainnya, hal itu dapat menimbulkan interaksi diantara mereka. Dan tidak mustahil interaksi lebih lanjut terjadi diluar angkutan umum. Seperti jika penumpang yang satu dengan penumpang yang lain saling berkenalan dan bertukar informasi tentang diri mereka masing-masing maka akan timbul sebuah hubungan. Jadi, meskipun saat ini banyak tawaran akan alat transportasi yang bersifat pribadi, tidak sedikit masyarakat yang lebih memilih untuk menggunakan alat transportasi umum.
2.)  MENGHIMBAU MASYARAKAT UNTUK MENGGUNAKAN ALAT TRANSPORTASI UMUM GUNA MENGURANGI KEMACETAN

Pesan yang terdapat di foto tersebut adalah bahwa kemacetan sudah merupakan bagian yang tak dapat terpisahkan dari kota Jakarta dan kehidupan dari warganya. Kemacetan umum terjadi baik dari mulai dari jam masuk kantor pada pagi hari hingga jam keluar kantor sore harinya. Kemacetan yang ada ini menambah berat beban hidup yang dirasakan bagi warga di kota Jakarta ini, beban ini bukan sekedar hitungan finansial semata namun lebih dalam mempengaruhi kesehatan jiwa dan raga warganya yang memudahkan jatuh sakit ataupun stress, lebih dalam lagi kemacetan yang ada ini juga berdampak pada terbatasnya ruang gerak maupun waktu dari warga Jakarta yang dampak sederhananya dapat dilihat dari foto ini yaitu kepasrahan berlama2 di tengah jalan yang macet ini namun lebih jauh lagi mempengaruhi pada komunikasi dan relasi sosial dengan kerabat dekat, teman ataupun keluarga. Dari banyak dampak ini sangat jelas kemacetan adalah masalah yang luar biasa dan diperlukan penanganan serius.
Penanganan serius ini tidak dapat dilakukan apabila tidak diketahui akar permasalahannya yang paling dasar. Dan akar permasalahan ini tidak dapat disalahkan ke satu pihak saja ataupun dibebankan dalam penanganannya ke satu pihak saja, jadi disini baik pemerintah maupun warganya juga harus terlibat.
Beberapa penyebab umum adalah :

a. minimnya transpotasi umum yang menghubungkan satu lokasi dengan lokasi lainnya dan diperparah dengan kondisi pendukungnya yang juga sangat tidak baik baik dari segi keamanan, kenyamanan, ketepatan waktu dan lainnya.

b. kebijakan pemerintah yang tidak terkoordinasi dari seluruh jajaran departemen yang ada di pemerintahan. Contoh mudahnya departemen A untuk mengatasi kemacetan kita akan menaikkan pajak dan harga BBM agar berkurang volume kendaraan pribadinya, lalu departemen B dengan bangga berkata Indonesia akan memproduksi ataupun mengimpormobil murah yang dapat dijangkau warga kelas menengah ke bawah ini salah satu miskomunikasi dan koordinasi yang tidak ada di pemerintahan. Atau departemen C bilang mari menggalakan perbaikan kualitas transportasi umum, namun sebatas kebijakan strategis tanpa cara taktis (seperti SOP, teknis pelaksanaan) bagi jajaran di bawahnya.

c. kedisiplinan warga yang kurang dalam berkendara(baik pribadi maupun umum) sehingga seringkali merasa menang sendiri dan mengakibatkan kemacetan untuk pengemudi lain dibelakangnya.
d. kurang tegasnya pihak berwenang (polisi ataupun DLLAJ) dalam menertibkan pengguna jalan, dan terkesan pembiaran terhadap pelanggaran-pelanggaran yang ada di jalan.


Solusi dari permasalahan dari kemacetan ini ada begitu banyak seperti :

a. pemerintah membuat kebijakan yang menyeluruh terhadap permasalahan kemacetan yang ada bisa dimulai dari pembangunan sistem transportasi umum dan massal dengan baik, kebijakan pembatasan jumlah kendaraan dan lainnya.

b. peningkatan kemampuan dari aparat berwenang dalam menertibkan kemacetan serta pengendara yang melakukan pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kemacetan di jalan raya

c. inovasi dalam pemanfaatan teknologi, seperti membuat kebijakan bagi perusahaan untuk memanfaatkan teknologi internet bagi karyawannya sehingga dapat melakukan pekerjaannya dari rumah, dengan kebijakan ini akan meminimalisir pergerakan warga ke tempat kerja dan dapat mengurangi kemacetan secara tak langsung.
solusi di atas hanyalah 3 dari seribu solusi yang ada yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemacetan namun solusi ini akan mubazir tanpa adanya KERJA SAMA dan KOMITMEN serta KOORDINASI yang baik dalam mengatasi kemacetan baik itu di dalam pemerintahan maupun dari setiap individu pengguna jalan.

SUMBER:
http://fotokita.net/blog/2011/05/fkuis-e

KETAHANAN NASIONAL


A.   PENDAHULUAN
1.    Latar belakang
ð  Setiap bangsa yang telah menegara mempunyai cita-cita yang luhur dilandasi falsafah hidup bangsa dan ideologinya. Dalam upaya mencapai tujuan nasional, setiap bangsa melakukan kegiatan pembangunan di segala bidang dengan berpedoman kepada wawasan nasionalnya yang memandang Negara dan bangsanya sebagai satu kesatuan yang utuh.
ð  Dalam melakukan pembangunan, secara langsung maupun tudak langsung selalu akan menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, untuk itu suatu bangsa perlu  memiliki ketahanan, daya tahan, keuletan, dan ketangguhan guna menghadapi tantangan, sehingga program pembangunan nasional dapat dilaksanakan dalam mencapai tujuan nasional.

2.    Pengertian-pengertian
a.    Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional (Tanmas) adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasioanal yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan baik yang dating dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tudak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan dan perjuangan nasional.

b.    Pengertian pengertian istilah
1)    Ketangguhan, adalah kekuatan yang menyebabkan seoranag atau sesuatu dapat bertahan, kuat menderita atau menanggulangi beban yang dihadapi.
2)    Keuletan, adalah usaha secar giatdengan kemauan yang keras didalam mengunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai tujuan dan cita–cita .
3)    Tantangan, adalah hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat menggugah segala kemampuan dalam segala bentuknya.



B.   POKOK-POKOK PIKIRAN YANG MELANDASI KONSEPSI TANNAS
1.    Manusia budaya.
Ø  Manusia sebagai salah satu makhluk tuhan, dikatakan sebagai makhluk sempurna karena memiliki naluri, kemampuan berfikir, akal, dan berbagai keterampilan. Manusia senantiasa berjuang mempertahankan eksistensi, pertumbuhan, dan kelangsungan hidupnya serta berupaya memenuhi kebutuhan materil maupun spiritualnya. Karena itu manusia berbudaya akan selalu mengadakan hubungan :
a.    Manusia dengan tuhan, disebut agama,
b.    Manusia dengan cita-cita disebut ideology,
c.    Manusia dengan kekuatan/kekuasaan, disebut politik,
d.    Manusia dengan pemenuhan kebutuhan, disebut ekonomi,
e.    Manusia dengan manusia, disebut social,
f.     Manusia dengan rasa keindahan, disebut seni/budaya.
g.    Manusia dengan pemanfaatan alam, disebut ilmu pengetahuan dan teknologi,
h.    Manusia dengan rasa aman, disebut pertahanan dan keamanan.

2.    Tujuan Nasional, falsafah bangsa, dan ideology Negara.
Ø  Tujuan nasional menjadi pokok pikiran dalam ketahanan nasional karena suatu organisasi, apapun bentuknya, akan selalu berhadapan dengan masalah-masalah internal dan eksternal dalam proses mencapai tujuan yang telah di tetapkannya.
Demikian pula halnya dengan Negara dalam mencapai tujuannya. Karena itu, perlu ada kesiapan untuk menghadapi masalah-masalah tersebut.
Ø  Falsafah dan ideology juga menjadii pokok pikiran. Hal ini Nampak dari makna falsafah dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea pertama, kedua, ketiga dan keempat.

3.    Asas-Asas Ketahanan Nasional.
a.    Asas kesejahteraaan dan keamanan.
Ø  Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat di pisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional.
Tanpa kesejahteraan dan keamanan, system kehidupan nasional tidak
Ø  Kesejahteraan dan kemanan merupakan nilai intrinsic yang ada pada kehidupan nasional kehidupan itu sendiri.
Ø  Kesejahteraan maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang di capai merupakan tolak ukur ketahanan nasional.

b.    Asas komprehensif integral atau menyeluruh terpadu.
System kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persaatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan nasional mencakup mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh , dan terpadu (komprehensif integral)

c.    Asas mawas kedalam dan mawas keluar.
System kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang berinteraksi. Disamping itu, system kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelililngnya. Dalam proses interakasi tersebut dapat timbul berbagai dampak, baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas kedalam dan mawas keluar.

d.    Asas kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.

4.    SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
a.    Mandiri  Ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah men yerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independency) ini merupakan persyaratan untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global (interdependentI).
b.    Dinamis
-          ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat menigkat atau menurun, gantung pada situasi dan kondisi bangsa, Negara, serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah perubahan itu senatiasa berubah pula.
-          Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan Nasional harus senantiasa diorientasikan kemasa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupannasional yang lebih baik.
c.    Wibawa
d.    Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara berlanjut dan berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi Ketahanan Nasional Indonesia, makin tinggi daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan Negara Indonesia.
e.    Konsultasi dan Kerjasama Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tudak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.


PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL TERHADAP KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.

‘ Berdasarkan rumusan pengertian Tannas dan kondisi kehidupan nasional Indonesia. Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi system (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu.
‘ Tiap-tiap aspek dinamis, di dalam tata kehidupan  nasional relative berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan amat suliut dipantau.
‘ Dalam rangka pemahaman dan pembinaan  tata kehidupan nasional tersebut, diperlukan penyederhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional.
‘ Penyederhanaan  tersebut berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan nyata melalui analisis mendalam yang dilandasi oleh teori hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan manusia atau masyarakat, dan antara manusia dan lingkungan.
‘ Dari pemahaman tentang hubungan tersebut timbul gambaran bahwa Konsepsi Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu :
1.    Tri gatra, yaitu aspek yang berkaitan dengan alam berrsifat statis, yang meliputi aspek geografi, aspek kependudukan dan aspek sumber Kekayaaan Alam.
2.    Panca gatra, aspek yang berkaitan dengan social bersifat dinamis, yang meliputi aspek Ideologi, aspek politik, aspek social budaya dan aspek pertahanan dan keamanan.

3.    Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia

Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup aspek ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan. Kondisi ini harus ada dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilandasi oleh landasan Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara. Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional setiap warga Negara Indonesia perlu :
a.    Memiliki semangat disertai perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang dating dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta pencapaian tujuan nasional.
b.    Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga Negara Indonesia dapat mengeliminir pengaruh tersebut.
Apabila setiap warga Negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa, sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul serta dapat menngeliminir pengaruh tersebut, ketahanan nasional Indonesia akan berhasil. Perwujudan ketahanan nasional memerlukan kebijakan umum dan pengambilan kebijakan yang disebut Politik dan Strategi Nasional (Polstranas)