Selasa, 15 November 2011

BURGER
        DAN POLA MAKAN MODERN



Gaya hidup modern kadang identik dengan gaya hidup barat. Maka tak heran bila banyak jenis makanan dari Negara-negar Barat yang masuk ke Indonesia dan menjadi gaya hidup baru. Termasuk makanan jenis burger. Padahal makanan dengan bahan utama daging ini ditenggarai sebagai penyebab sejumlah penyakit ‘mematikan’ seperti hipertensi, obesita, dan kanker.

        Awalnya burger dibuat dari daging babi sehingga dinamakan hamburger. Namun kini burger telah diproduksi dengan menggunakan daging lainnya, seperti daging sapi (beef burger) ataupun daging ayam (chicken burger). Bahkan para creator makanan telah mampu menghasilkan burger dari bahan nabati, seperti tempe, sayuran, ataupun bahan kacang-kacangan lainnya.
        Dalam proses pembuatan burger umumnya daging digiling atau dicacah dalam suhu rendah atau setelah sebelumnya dilakukan pendinginan. Setelah itu ditambahkan sejumlah bahan tambahan seperti lemak,
  Bahan-bahan bumbu, bahan pengawet, dan bahan pengisi. Setelah tercampur daging bersama bahan lainnya dipanaskan dalam proses pemasakan.
        Penggunaan bahan-bahan tambahan  pada burger kebanyakan dilakukan agar burger bias tahan llebih lama, memiliki tekstur dan penampilan yang menarik, serta cita rasa yang enak. Namun sejumlah bahan tambahan tampaknya perlu diwaspadai. Diantaranya penggunaan garam dan nitrit untuk pengawet daging karena dikhawatirkan dapat menyebabkan kanker dan hipertensi.
        Kandungan bahan-bahan tambahan dalam burger juga sebaiknya diperhatikan dengan teliti. Menurut laporan Departemen Agriculture Amerika Serikat, kandungan bahan-bahan kimiawi dalam burger terdiri dari lemak total mencapai 17%, lemak jenuh 8%, niasin 4,6 mg, kalsium 9 mg, protein 21%, serta sejumlah vitamin.
        Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia, tampaknya perlu dilakukan diversifikasi bahan-bahan utama dalam pembuatan burger.
Pemanfaatan bahan-bahan nabati, seperti tempe, sayuran, ataupun kacang-kacangan perlu lebih digalakkan. Baik dibuat burger maupun makanan modern lainnya. Paling tidak, agar tidak dibilang kuno namun tetap memiliki kesehatan yang prima,tentunya makanan yang anda makan ditentukan oleh bahan utamanya yang juga sehat. Diversifikasi ini setidaknya juga dapat memberikan peluang usaha bagi diproduksinya makanan-makanan modern namun dengan kandungan gizi yang tinggi dan menyehatkan
SUMBER : PENGUSAHA MUSLIM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar