Selasa, 15 November 2011


HUKUM JUAL RUGI
Tidak dipungkiri permasalahan jual beli memiliki aneka ragam bentuk dan cara, semuanya dilakukan dalam rangka mencari keuntungan, baik berupa pertambahan nilai, kuwantitas, modal dll.
        Terkadang seorang melakukan jual beli tanpa diketahui dan disebutkan modalnya terkadang menyampaikan modal pembelian sang penjual. Jual beli rugi termasuk dalam salah satu cabang dari jenis beli ini. Jenis jual beli ini dinamakan jual beli amanah (bai’ al-Amanah) dan istilah fikih. Bai’ amanah ini dibagi oleh para pakar fikih (ulama fikih) dalam tiga kategori :
a.  Bai’ Murabahah.
Disini penjual menyampaikan nilai modal pembelian kepada pembeli dan menambah keuntungan dari nilai tersebut.
b.  Bai’ at-tauliyah
Disini penjual menjual barangnya sama dengan nilai modal pembeliannya.
c.   Bai’ al-wadhie’ah
Disini penjual menjual barangnya dibawah nilai modal pembeliannya.
Para pakar ilmu fikih mendefinisikan jual beli al-wadhie’ah dengan mejual barang dengan nilai lebih rendah (kurang) dari harga pembeliannya. Dimasukkan hal ini dalam menyampaikan modal pembeliannya. Nama lain jual beli ini dalam istilah pakar fikih adalah bai’al-hathiethah atau bai’ an-Naqieshah.
Jual beli ini diperbolehkan selama tidak ada khianat dari penjual dan tidak ada pelanggaran syariat lainnya, seperti barangnya belum dimiliki penjual atau barang yang dijual termasuk barang barang yang dilarang dalam islam. Memang banyak sebab orang menjual barang dibawah modalnya, diantaranya untuk mendapatkan uang tunai yang segar untuk diambil barang yang baru, juga sebab untuk mengurangi biaya operasional penyimpanan atau gudang atau lain-lainnya.



SUMBER : PENGUSAHA MUSLIM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar